Selasa, 20 Desember 2011

SESSION HIJACKING PADA SISTEM JARINGAN KOMPUTER DENGAN STUDI KASUS (PENGGUNAAN EMAIL DAN CHATTING)

Diposting oleh sri wahyuni di 06.41 0 komentar

1.      PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Peniruan identitas yang sengaja dilakukan oleh para pembajak merupakan usaha dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengambil identitas orang lain dan dapat mengendalikan semua aktifitas atau melakukan remote oleh para pembajak. Dengan terjadinya Kasus pembajakan ini sudah banyak masyarakat yang aktif di dunia internet atau jaringan mengalami hal ini lebih kurang 750.000 – 800.000 orang untuk setiap tahunnya.
Hal itu karena hanya beberapa orang memahami resikonya dan bahkan sedikit pula yang berusaha mencegah resiko-resiko tersebut. Ketika e-commerce melebarkan sayapnya, pentingnya berusaha mendapatkan identitas seseorang secara akurat pada internet menjadi hal yang sangat vital bagi kerahasiaan online pelanggan dan pelaku bisnis.


2.      LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Cookies
Cookies merupakan file data yang ditulis ke dalam hard disk komputer oleh web server yang digunakan untuk mengidentifikasikan diri user pada situs tersebut sehingga sewaktu user kembali mengunjungi situs tersebut, situs itu akan dapat mengenalinya.
Cookies berfungsi untuk :
1.      Membantu web site untuk "mengingat" siapa kita dan mengatur preferences yang sesuai sehingga apabila user kembali mengunjungi web site tersebut akan langsung dikenali.
2.       Menghilangkan kebutuhan untuk me-register ulang di web site tersebut saat mengakses lagi tersebut (site tertentu saja), cookies membantu proses login user ke dalam web server tersebut.
3.      Memungkinkan web site untuk menelusuri pola web surfing user dan mengetahui situs favorit yang sering dikunjunginya.

Cookies dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Non persistent (session) cookies. Suatu cookie yang akan hilang sewaktu user menutup browser dan biasanya digunakan pada 'shopping carts' di toko belanja online untuk menelusuri item-item yang dibeli,.
2.      Persistent cookies. Diatur oleh situs-situs portal, banner / media iklan situs dan lainnya yang ingin tahu ketika user kembali mengunjungi site mereka. (misal dengan cara memberikan opsi ”Remember Me” saat login). File-file ini tersimpan di hardisk user.

Kedua tipe cookies ini menyimpan informasi mengenai URL atau domain name dari situs yang dikunjungi user dan beberapa kode yang mengindikasikan halaman apa saja yang sudah dikunjungi. Cookies dapat berisi informasi pribadi user, seperti nama dan alamat email, Akan tetapi dapat juga user memberikan informasi ke website tersebut melalui proses registrasi. Dengan kata lain, cookies tidak akan dapat "mencuri" nama dan alamat email kecuali diberikan oleh user. Namun demikian, ada kode tertentu (malicious code) yang dibuat misalnya dengan ActiveX control, yang dapat mengambil informasi dari PC tanpa sepengetahuan user.
Untuk keperluan bisnis, seperti situs amazon.com,e-bay.com, gramedia.com, cikalmart.com dan situs – situs yang berbasis e-commerce lainnya banyak menggunakan fasilitas cookies yang tujuannya dapat membantu menghubungkan data pembelian yang terdahulu ke basis data yang berisi unique ID misalnya nomor kartu kredit yang digunakan oleh pengunjung yang sudah menjadi member dan akan melakukan belanja online dan historikal pembelian. Sehingga mampu merekomendasikan barang atau produk yang ditawarkan dan yang sesuai dengan kebutuhan serta selera user. Ini merupakan hal yang menarik, sehingga pembeli akan dengan senang hati untuk kembali ke situs e- commerce yang ada melalui internet. Situs-situs lain juga menggunakan cookies untuk mengetahui berapa orang yang mengakses mereka setiap harinya. Sehingga angka yang dihasilkan oleh cookies tersebut menunjukkan seberapa
sibuknya situs mereka.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk dapat mengatasi dan memblok cookies, dimana pada masing-masing browser, baik Netscape maupun IE dapat diatur untuk enable maupun disable cookies. Misalnya IE, dapat diatur pada bagian Internet Options | Security.

2.2.      Pengertian Sesion Hijacking
Aplikasi menggunakan session untuk menyimpan parameter-parameter yang relevan terhadap user. Session akan terus ada pada server selama user masih aktif / terkoneksi. Session akan otomatis dihapus jika user logout atau melampaui batas waktu koneksi. Karena sifatnya ini, session dapat dimanfaatkan oleh seorang hacker untuk melakukan session hijacking.



Session Hijacking

Session Hijacking Merupakan aksi pengambilan kendali session milik user lain setelah sebelumnya “pembajak” berhasil memperoleh autentifikasi ID session yang biasanya tersimpan dalam cookies. Session hijacking menggunakan metode captured, brute forced atau reserve enggineered guna memperoleh ID session, yang untuk selanjutnya memegang kendali atas session yang dimiliki oleh user lain tersebut selama session berlangsung.
HTTP merupakan protokol yang stateless, sehingga perancang aplikasi mengembangkan suatu cara untuk menelusuri suatu state diantara user-user yang koneksi secara multiple. Aplikasi menggunakan session untuk menyimpan parameter-parameter yang relevan terhadap user. Session akan terus ada pada server selama user masih aktif / terkoneksi. Session akan otomatis dihapus jika user logout atau melampaui batas waktu koneksi. Karena sifatnya ini, session dapat dimanfaatkan oleh seorang hacker untuk melakukan session hijacking.

2.3.      Aspek-aspek ketidakamanan (serangan) yang sering terjadi antara lain

Interruption
Suatu asset yang ada pada suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.

Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.

Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan. 

3.      PEMBAHASAN

Istilah sesi pembajakan (session hijacking) umumnya digunakan untuk menggambarkan proses sebuah koneksi TCP yang diambil alih oleh sebuah rangkaian serangan yang sudah dapat diprediksi sebelumnya. Pada serangan seperti itu, penyerang memperoleh kendali melalui koneksi TCP yang sudah ada. Bila diterapkan pada keamanan aplikasi web, session hijacking mengacu pada pengambilalihan sebuah session aplikasi web.
Dibuatkan sebuah ilustrasi berikut ini untuk mengetahui bagaimana session hijacking dapat dilakukan, sehingga sejauh mana kelemahan dari situs web yang kita gunakan untuk melakukan komunikasi atau bertukar data. Pada waktu itu Fauziah berkenalan dengan Akbar melalui media internet yaitu aplikasi chatting online. Keduanya saling bertukar informasi mengenai proses bisnis yang mereka jalankan selama ini. Melalui email, Akbar ingin mengajak Fauziah untuk melakukan pertemuan secara langsung untuk membahas semua rencana bisnis yang akan mereka jalankan, akhirnya tiba waktunya mereka bertemu, tapi pada kenyataannya Akbar tidak muncul, nah Fauziah berpendapat apakah chatting online dan e-mail yang dia kirim tidak pernah sampai atau telah dilakukan session hijacking oleh orang yang tidak bertanggung jawab? Ternyata e-mail Fauziah telah dilakukan pembajakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara membukanya melalui layanan eWebMail yang menggunakan java servlet. Langkah yang dilakukan adalah menuju ke halaman cookie pal .
Cookie Pal adalah aplikasi shareware yang tersedia pada http://www.kbura.net/. Digunakan untuk memonitor dan mengontrol cookie yang dikirim oleh situs web pada suatu browser. Pada kotak pop-up itu terlihat bahwa eWebMail mengirimkan cookie string yang panjang, dengan nama “uid” . Nilai “uid” sepertinya di-encode dalam heksadesimal. Cookie ini menarik untuk disimak, mengingat bahwa seringkali aplikasi web menggunakan cookie untuk melewatkan session identifier selama berinteraksi dengan web. Mungkin cookie ini juga semacam session identifier dari eWebMail. Langkah selanjutnya adalah membersihkan browser dari semua cookie dan login ke eWebMail sebagai fauziah_z2@ewebmailexample.com. Cookie “uid” di-set, dan segera kita dapat melihat halaman inbox yang ternyata memiliki satu buah pesan email. Email ini berasal dari service eWebMail.
Berikut adalah gambar dari ilustrasi tersebut :



CARA PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN ADALAH DENGAN
1. Dengan Cookie
Cookie ditangani melalui browser. Browser mengirimkan cookie yang diperlukan ke web server bersama dengan request HTTP jika sebelumnya ada cookie yang diterima dari server yang sama. Browser terkenal, seperti Netscape, Internet Explorer, dan Opera menangani cookie secara baik. Cookie lebih menguntungkan daripada field tersebunyi.
Field tersebunyi selalu memerlukan halaman form HTML untuk dikirim kembali ke server, sedangkan cookie tidak memerlukan form HTML apapun.Segi kerugiannya adalah kebanyakan situs menggunakan cookie untuk melacak tingkah laku user. Situs yang menampilkan banner iklan diketahui melanggar privacy user dengan cara mengumpulkan informasi tentang user secara berlebihan melalui pelacakan aktivitas user via cookie dan acuan-acuan HTTP. Sayangnya, browser tidak memiliki mekanisme built-in yang memadai untuk secara selektif hanya memilih cookie-cookie tertentu saja. Untuk maksud ini program seperti Cookie Pal dapat digunakan sebagai alat bantu.

2. Dengan Field Tersembunyi
Field tersembunyi di dalam form HTML dapat juga digunakan untuk mengirimkan dan mengembalikan informasi antara browser dan web server. Keuntungan field tersebunyi dibandingkan cookie adalah field tersebut tetap dapat bekerja walaupun browser telah diatur untuk menolak semua cookie.
 
4.      DAFTAR PUSTAKA


 

Uny_Wahyuni Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review